Mitos Fakta Seputar HIV yang paling sering jadi kabar hoax
Infuset - HIV merupakan penyakit yang menakutkan. Tua muda bisa saja terjangkiti oleh penyakit mematikan ini. Namun dibalik ketakutan tersebut, beredar dan berhembus beberapa kabar hoax atau mitos yang menyertai tentang Hiv Aids. Demi meluruskan pengetahuan, infuset.blogspot. com merangkumkan dari berbagai sumber seputar mitos dan fakta tentang hiv aids yang paling sering menjadi kabar hoax dan sering membuat orang menjadi salah pemahaman, Berikut rangkumannya.
1. Mitos ! Terkena Hiv sama dengan terkena Aids.
Jawabannya memang mitos. Hiv dan Aids adalah berbeda. Perlu diketahui, seseorang bisa saja terkena Hiv bertahun tahun tanpa terkena Aids. Karena Aids adalah merupakan sekumpulan gejala yang timbul akibat penurunan daya tahan tubuh yang disebabkan oleh Hiv. Biasanya ditandai oleh berbagai infeksi yang terjadi akibat menurunnya kekebalan tubuh penderita Hiv.
2. Mitos ! Hiv dapat ditularkan dengan sentuhan oleh penderita.
Mitos yang satu ini bahkan menular kepada paramedis. Pernah ketika author blog infuset berdinas diruang penyakit dalam, sesorang positif Hiv, para perawat saling "dorong" jika akan menangani pasien tersebut. Seperti saat masuk ruangan, para perawat seperti takut apalagi jika harus tersentuh pasien tersebut. Padahal Hiv menular hanya lewat kontak s*ks (sorry censored), transfusi darah, ibu hamil kepada bayinya, dan lewat jarum suntik para pengguna nark*ba.
Jadi jika hanya tersentuh, memeluk, memakai handuk bersamaan, tidak bakal tertular kok, ini bukan seperti penyakit kulit.
3. Mitos ! Hiv dapat disembuhkan
Banyak berita hoax yang beredar tentang cara mengobati atau pengobatan baik itu terapi ataupun obat obatan kimia yang mampu menyembuhkan penyakit Hiv. Singkatnya, Hiv tidak atau belum bisa disembuhkan. Hingga saat ini tidak ada suatu metode penyembuhan yang valid. Hal yang biasa dilakukan bukanlah pengobatan untuk menyembuhkan, tetapi pengobatan hanya mampu mencegah komplikasi yang terjadi serta menekan perkembangan virus didalam tubuh. Virus tersebut akan selalu hidup didalam tubuh penderitanya. Sekalipun gejala yang ditimbulkan sudah hilang karena melakukan pengobatan.
4. Mitos ! Penderita Hiv mempunyai umur pendek.
Deteksi dini Hiv menjadi kunci dalam hal ini, semakin cepat diketahui, maka bisa diusahakan agar tidak menjadi Aids dengan melakukan pengobatan. Semakin cepat ditangani, kemungkinan hidup seorang penderita juga bisa semakin lama.
5. Fakta ! Semua orang dapat terkena Hiv.
Fakta yang memang harus diterima adalah semua orang bisa terkena penyakit mematikan ini. Tua maupun muda, pria atau wanita bahkan hingga kaum gay sekalipun, lebih tragisnya, ibu hamil bisa saja menjangkiti anak yang ada didalam kandungannya.
Itulah 5 fakta dan mitos tentang Hiv yang paling sering menjadi kabar hoax atau kabar tidak benar hingga ada beberapa orang menjadi salah kaprah tentang Hiv. Selain kelima mitos fakta tersebut, sebenarnya masih ada beberapa mitos fakta lainnya seperti dibawah ini
- Hiv bisa diketahui dari gejala, itu hanyalah mitos, padahal mengetahui secara pasti seseorang mengidap Hiv hanya bisa lewat uji laboratorium
- Mitosnya, Jika sepasang pasangan sudah sama sama mengidap Hiv, maka sudah bebas berhubungan. Padahal keduanya juga harus saling berlindung dari penyakit menular lainnya.
- Tidak bisa menghindari penyakit lain yang ditimbulkan karena Hiv. Semua itu salah dan hanya mitos, karena bisa dihindari lewat obat obatan
- Nasib anak dalam kandungan bakal tragis. Itu hanyalah mitos, karena bisa dicegah dan diturunkan persentase tertularnya melalui serangkaian perawatan dokter
- Obatnya mahal, menguras biaya. Ada benarnya, tapi pengobatan Hiv menjadi tanggung jawab pemerintah. Selama saya kerja di Puskesmas, obat obatan untuk Hiv Aids diberikan gratis layaknya obat obatan TBC karena sudah menjadi program pemerintah.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, merasa artikel ini bagus dan membawa manfaat, silahkan like dan share. Terimakasih.
0 komentar
Post a Comment