LAPORAN PENDAHULUANBRONKHOPNEUMONIA
Muhammad Imron,S.Kep,Ns
Berikut ini saya menjabarkan Laporan Pendahuluan Laringitis yang saya kutip dari beberapa sumber.
A. PENGERTIAN
Pneumonia adalah suatu
radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri,
virus, jamur dan benda asing. Atau pneumonia adalah suatu peradangan alveoli
atau pada perenchim paru yang terjadi pada anak.
Bronkhopneumonia adalah
pneumonia yang terjadi pada lobulus paru yang disebut juga Pneumonia
Lobularis.
B. ETIOLOGI
1. Virus
2. Bakteri
3. Mycoplasma
4. Aspirasi benda asing, dan
lain-lain.
C. TANDA DAN GEJALA
1.
Serangan akut dan membahayakan
2.
Demam tinggi (Pneumonia virus bagian bawah)
3.
Batuk
4.
Rules (Ronchi)
5.
Wheezing
6.
Sakit kepala, malaise, myalgia (pada anak)
7.
Nyeri abdomen
Pada bronchopneumonia berupa:
Suhu tubuh dapat naik
mendadak sampai 39-400 c, dan kadang disertai kejang karena demam
yang tinggi. Anak sangat gelisah, dispneu, pernafasan cepat dan dangkal
disertai pernafasan cuping hidung serta sianosis sekitar hidung dan mulut.
Kadang-kadang disertai muntah dan diare. Batuk biasanya tidak ditemukan pada
permulaan penyakit, tetapi setelah beberapa hari mula-mula kering kemudian
menjadi produktif.
D. PATOFISIOLOGI
Adanya gangguan pada
terminal jalan nafas dan alveoli oleh mikroorganisme patogen yaitu virus dan
staphylococcus, H. Influenza dan Streptococcus pneumonie bakteri.
Terdapat infiltrat yang
biasanya mengenai pada multiple lobus, terjadinya destruksi sel dengan
meninggalkan debuis selluler ke dalam lumen yang mengkibatkan gangguan fungsi
alveolar dan jalan nafas.
E. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan terapeutik:
- Pengobatan supportive bila virus pneumonia
- Bila kondisi berat harus dirawat
- Berikan oksigen, fisioterapi dada, dan cairan intravena
- Antibiotik sesuai dengan program
- Pemeriksaan sensitifitas untuk pemberian antibiotik
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto thorax
2. WBC (White Blood Cell)
biasanya < 20.000 cell/mm3
3. Laboratorium
G. PROGNOSIS
Dengan pemberian
antibiotik yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat diturunkan sampai kurang
dari 1 %. Bila pasien disertai malnutrisi energi protein (MEP) dan pasien yang
datang terlambat angka mortalitasnya masih tinggi.
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
1.Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas berhubungan dengan meningkatnya sekret.
2.Ketidakefektifan pola
nafas b.d obstruksi bronchial
3.Gangguan pertukaran gas
b.d meningkatnya sekresi dan akumulasi exudates.
Intervensi:
- Kaji status pernafasan setiap 2 jam, suara nafas, rhytim, penggunaan
otot-otot accessory, warna kulit, tanda-tanda vital dan tingkat kegelisahan.
- Buat jadwal fisioterapi dada sebelum makan dan istirahat.
- Tinggikan posisi kepala diatas tempat tidur (hindari penggunaan posisi
duduk pada bayi karena dapat meningkatkan tekanan diafragma)
- Lakukan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi
- Bila anak toleran, berikan kebebasan untuk memilih posisi yang nyaman .
- Kaji batuk dan kedalaman pernafasan
- Berikan oksigen sesuai program dan monitor “Pulse Oximetry”
- Rencanakan dan buat jadwal secara periodik untuk istirahat
- Berikan terapi bermain sesuai dengan kondisi (buku-buku, puzzles, video
games, dan lain-lain)
4.Kurangnya volume cairan
b.d demam, menurunnya intake, dan tachypneu.
Intervensi:
- Kaji turgor kulit dan membran mukosa
- Berikan cairan peroral atau inravena terapi
- Monitor intake dan output
- Kaji tanda-tanda dehidrasi (oliguria, ubun-ubun cekung, BB menurun)
- Timbang berat badan
- Kaji demam setiap 4 jam dan berikan antipiretik, analgetik dan antibiotik
sesuai program
5. Kecemasan berhubungan dengan.d dyspneu & hospitalisasi
Intervensinya:
- Jelaskan semua tentang prosedur yang akan di lakukan menggunakan bahasa yang dimengerti
-
Anjurkan kepada orang tua untuk selalu menemani anak
-
Anjurkan orang tua dan anak mengekspresikan perasaan secara verbal dan
perhatian serta respon yang empati
6. Kurangnya pengetahuan b.d
proses penyakit dan perawatan dirumah
Intervensi:
- Jelaskan tentang proses penyakit, pengobatan dan perawatannya
- Instruksikan untuk memberikan cairan yang adekuat dan istirahat
- Instruksikan orang tua untuk memberikan obat antipiretik bila demam dan
suhu diatas 38,40c sesuai program
- Hindari merokok dekat anak yang sakit
- Instruksikan orang tua untuk melakukan follow up bagi anaknya sesuai
program yang dijadwalkan
DAFTAR PUSTAKA
Alsagaff, Hood dan mukty,
Abdul. H. 1995. ”Dasar-DasarIlmu Penyakit Paru”,Airlangga University
Press. Surabaya
Ngastiyah. 1997 “Perawatan Anak Sakit”. EGC. Jakarta
Suriadi. SKp dan Yuliani,
Rita. SKp. 2001. “Auhan Keperawatan Pada Anak”.Edisi I CV. Sagung Seto.
Jakarta
0 komentar
Post a Comment