loading...

Friday, May 13, 2016

LAPORAN PENDAHULUAN HAEMORRHOID

LAPORAN PENDAHULUANHAEMORRHOID

By.Muhammad Imron,S.Kep,Ns

LP HAEMORRHOID

1.      Pengertian.
Haemorrhoid adalah pembengkakan atau pembesaran pembuluh darah di dalam selaput membran atau hanya diluar usus, atau dengan kata lain haemorrhoid adalah pelebaran varies daripada suatu seepren atau lebih, haemorrhoid ini dibedakan atas dua, yaitu :
1)      Haemorrhoid eksterna : kecil, tertutup kulit, menonjol bila mengejan, dibawah epithel berlapis kanalis ani.
2)      Haemorrhoid interna : berada diatas perbatasan kulit mukosa anus, multi pel, berwarna ungu, lunak, tertutup membran mukosa.
Haemorrhoid interna dibagi 4 macam yaitu :
· Tingkat I        : Varies dari satu atau lebih dengan gejala pendarahan.
· Tingakat II     : Varies dari satu atau lebih yang  defekasi  keluar  dari Dubur tetapi masih bisa masuk kembali dengan sendirinya.
· Tingkat III     : Seperti halnya pada tingkat  II  tetapi  sudah  defekasi varies tidak bisa kembali spontan, harus didorong.
·  Tingkat IV     : Telah terjadi inkonsenasi.

Haemorrhoid sangat umum dan terjadi pada setiap manusia dengan semua usia.

2.      Etiologi.
· Sebagai faktor predoposisi adalah hereditas, anatomik, pekerjaan, dan sanilitas.
· Sebagai faktor predispitasi adalah berupa kelainan srkulasi parsial dan peninggian tekanan intra abdomen : fisiologi dan radang.
·Vena Hemoridialis mengembang, kongestipleksus vena hemmoridialis interna.
· Penyebab lainnya seperti : batuk kronik, hypertensi, kebiasaan mengejan pada waktu BAB.
3.      Patofisiologi.
Disekitar dubur terdapat anyaman pembuluh darah balik, berat dari anus di dalam perut menyebabkan tekanan di dalam aliran darah disekitar anyaman pembuluh darah balik, sehingga pembuluh balik melebar, dan bengkak sehingga menonjol keluar.

4.      Tanda dan Gejala.
Biasanya gejala meliputi pendarahan, iritasi, dan tidak enak, termasuk gatal di dalam wilayah anus dan kadang-kadang timbul parasaan nyeri karena peradangan, karena anus berdarah juga dapat menandai adanya tingkatan komplikasi dari penyakit lain.
Secara garis besar gejala haemorrhoid adalah pengeluaran lendir, pendarahan dalam defekasi, mungkin juga mengalami pendarahan sehingga menyebabkan anemia.
Beberapa haemorrhoid dapat mengecil secara spontan setelah defekasi, mungkin perlu didorong masuk kembali dengan tangan. Jarang menjadi prolaps yang bersifar menetap, bila haemorrhoid mengalami trombosis atau strangulai timbul rasa nyeri.

5.      Prosedur Diagnostik.
·         Pemeriksaan Laboratorium.
·         Pemeriksaan rectal toucher.
·         Pemeriksaan fisik.
·         Pemeriksaan darah lengkap.

6.      Diagnosa dan Intervensi Keperawatan.
1)  Gangguan eliminasi BAB : konstipasi B. D nyeri dan pendarahan pada saat BAB.
· Anjurkan px makan makanan yang berserat dan hindari diet yang kasar.
·         Pertahankan kebiasaan BAB.
·         Pertahankan intake cairan 2000 cc/hari.
·         Kolaborasi : beri obat sesuai order dokter.
2)      Nyeri pada daerah anus B. D adanya peradangan pada rectum.
·         Kaji tingkat ambang nyeri.
·         Atur posisi px senyaman mungkin.
·         Ajarkan tehnik relaksasi.
·         Berikan tehnik distraksi.
·         Kolaborasi : beri obat sesuai order dokter.

7.      Pengobatan.
·         Infus D5% 20 tts/m.
·         Infus RL 20 tts/m.
·         Novalgin.
·         Obat rendam antibiotik.

8.      As-Kep dan Pengobatan Pasien Post Ops Haemorrhoid.
Ketika px kembali dari kamar operasi, posisi px di letakkan miring atau telungkup, untuk menolong mengurangi tekanan pada area operasi.
Px diberikan anasgetik untuk mengurangi rasa nyeri, diet cair diberikan untuk makanan pertama setelah operasi, selanjutnya diet lengkap.
Memberikan obat rendam P. K untuk mendesinfektan atau menghilangkan kuman pada area operasi.

9.      Daftar Pustaka.
Ovedaff, D. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi Ke-3. Jakarta: Media Aeculapius. FKUI 1999.
Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia. 1996. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 edisi  ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Jakarta 1996.

Syaifuddin. 1994. Anatomi Fisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

0 komentar