loading...

Friday, May 13, 2016

ASUHAN KEPERAWATAN HAEMORRHOID

ASUHAN KEPERAWATANHAEMORRHOID

By.Muhammad Imron,S.Kep,Ns

ASKEP HAEMORRHOID


1.      Identitas Klien.
a)      Identitas.
Nama                              : Tn. M.
Umur                              : 31 th.
Jenis Kelamin                : Laki-laki.
Pekerjaan                        : PNS.
Alamat                                      :  -
Status                             : Kawin.
Agama                           : Islam.
Suku Bangsa                 : Banjar / Indonesia.
No CM                           : 345831.
Tanggal MRS                 : 7 agustus 2002.
Dx Medis                      : Pre dan Post Ops Haemorrhoid.
b)   Identitas Penanggung Jawab.
Nama                              : SDA.
Umur                              :
Jenis Kelamin                 :
Pekerjaan                        :
Hubungan dengan klien :

2.      Riwayat Penyakit.
a)      Keluhan Utama.
Adanya benjolan, nyeri dan keluar darah segar dari anus.
b)      Riwayat Penyakit Sekarang.
Sebelum MRS, sejak 4 bulan yang lalu px mengeluh ada benjolan di daerah anus dan terasa nyeri saat BAB. Suatu hari sebelum MRS px berobat rawat jalan, oleh dokter yang merawat, px dianjurkan untuk rawat inap, px MRS tanggal 7 agustus 2002 dan dirawat di ruang bedah umum.


c)      Riwayat Penyakit Dahulu.
Px mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah MRS  pada tahun 2000 namun dengan keluhan yang berbeda yaitu pambesaran pada leher dan skrotum, dan ia sembuh, px tidak pernah menderita penyakit yang beresiko seperti DM, TBC, dan hypertensi.
d)     Riwayat Penyakit Keluarga.
Px mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita sekarang atau penyakit yang beresiko.

3.      Pemeriksaan Fisik.
a)      Keadaan Umum. ( Tanggal 12 agustus 2002 )
Kesadaran px Compos Mentis dengan nilai GCS 4 5 6.
TTV :   TD       : 110/80 mmHg.
            N         : 80 x/m.
            R         : 20 x/m.
            S          : 36 ‘C.
b)      Kulit.
Warna kulit sawo matang dengan suhu tubuh 36 ‘C, tidak ada odema pada kulit, tekstur kulit kering, turgor kulit baik, tidak ada lesi, dan tidak ada massa pada kulit.
c)      Kepala dan Leher.
Struktur kepala simetris, tidak nyeri kepala, tidak ada trauma pada kepala, tidak ada keterbatasan gerak pada leher maupun kepala, tidak ada pembesaran kelanjar tyroid dan px mengatakan tidak ada kesulitan dalam menelan.
d)     Penglihatan dan Mata.
Struktur mata simetris, tampak bersih, konjunctiva kemerahan, sklera kemerahan, ketajaman penglihatan baik, px dapat membaca papan nama perawat dalam jarak 50 cm, tidak ada kelainan pada mata, px tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
e)      Penciuman dan Hidung.
Struktur simetris, tampak bersih, tidak ada pendarahan ataupun peradangan, tidak ada sekresi yang keluar, dan tidak ada obstruksi pada saluran pernafasan, fungsi penciuman bai, px dapat membedakan bau balsem dengan bau minyak kayu putih.
f)       Pendengaran dan Telinga.
Struktur simetris, tampak bersih, tidak ada pendarahan dan peradangan, tidak ada cairan yang keluar dari dalam telinga, fungsi pendengaran baik, tidak terjadi tinitus dan px tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
g)      Gigi dan Mulut.
Bibir tampak kering, mukosa bibir tampak kemerahan, tidak ada pendarahan pada gusi, fungsi mengunyah baik, px tidak menggunakan gigi palsu, kebersihan mulut baik / terjaga, begitu juga kebersihan gigi baik.
h)      Dada, Pernafasan dan Sirkulasi.
Bentuk dada normal, pergerakan rongga dada simetris, pola nafas teratur dengan frekuensi 20 x/m, tidak ada batuk dan sesak nafas, tidak ada penggunaan otot bantu nafas, tidak ada nyeri tekan pada dada, pada saat diauskultasi tidak terdengar bunyi nafas tambahan seperti ronchi dan wheezing, irama jantung teratur.
i)        Abdomen.
Bentuk simetris, tidak ada striae dan asites, tidak ada nyeri tekan pada daerah epigastrium, tidak ada pembesaran hati dan limpa, bising usus 10 x/m.
j)        Genetalia dan Reproduksi.
Terdapat benjolan pada rectum, ada nyeri saat BAB dengan skala nyeri moderat ( 3 ), adanya peradangan pada anus.
k)      Ekstrimitas Atas dan Bawah.
Ekstrimitas atas dan bawah tampak simetris, tidak ada kelainan tulang dan sendi, tidak ada keterbatasan gerak dan px tidak menggunakan alat bantu gerak, tidak terpasang infus pada ekstrimitas atas.

Skala kekuatan otot :
5           5       

5           5


4.      Kebutuhan Fisik, Psikososial, dan Spiritual.
a)      Aktifitas dan Istirahat.
Di Rumah :
·         Sebagai seorang PNS, untuk tidur siang selama 1 ½ jam/hari, dan tidur malam 7 – 8 jam sehari.
Di Rumah Sakit :
·         Tidur siang 2 – 3 jam dan untuk tidur malam juga 7 – 8 jam sehari.
b)      Personal Hygent.
Di Rumah :
·         Px mandi 2x sehari, gosok gigi 3x sehari, potong kuku bila dirasa panjang, keramas 1x seminggu.
Di Rumah Sakit :
·         Px mandi 2x sehari, gosok gigi 3x sehari, potong kuku bila dirasa panjang
c)      Nutrisi.
Di Rumah :
·         Px makan 3x sehari dengan porsi makan sedang, nafsu makan baik, ada makanan pantangan yang bersifat pedas, asam dan berminyak.
Di Rumah Sakit :
·         Makan 3x sehari dengan diet BB TKTP, nafsu makan baik, ada makanan pantangan yang bersifat pedas, asam dan berminyak.
d)     Eliminasi.
Di Rumah :
·         Px BAB 2x sehari dengan waktu pagi dan malam hari,ada nyeri dan keluar darah segar, tidak terjadi konstipasi. BAK 5 – 6 x sehari, waktu tidak tentu, warna jernih, tidak ada nyeri saat BAK.
Di Rumah Sakit :
·         Px BAB 1x sehari dengan waktu malam hari, terdapat nyeri. BAK    5 – 6 x sehari,waktu tidak tentu, warna kuning jernih, bau pesing, tidak ada inkontinensia dan hematuria, tidak terpasang kateter.
e)      Sexual.
Px berumur 31 tahun seorang laki-laki dan mempunyai 1 istri dan       1 anak.

f)       Psikososial.
Mekanisme adaptasi px terhadap lingkungan sekitar atau perawat baik, hubungan px dengan keluarga baik, px sabar dalam menghadapi penyakitnya, px tampak menahan rasa sakit dan nyeri.
g)      Spiritual.
Px beragama islam dan taat menjalankan ibadah, px sering berdoa untuk kesembuhan penyakitnya.

5.      Data Fokus.
1)      Inspeksi           : Px  tampak  meringis  karena  nyeri  dan  kesakitan  setelah
operasi.
2)      Palpasi             : Nadi teraba 80 x/m, fremitus raba simetris.
3)      Perkusi            : Terdengar suara sonar pada dada dan tympani pada perut.
4)      Auskultasi       :bising usus 10 x/m.

6.      Pemeriksaan Diagnostik dan Pengobatan.
a)      Laboratorium.
·         HB                        : 14,3 g%         ( 13,5 – 17,5 g% ).
·         Eritrosit                 : 4,8 juta          ( 4,5 – 6,0 juta ).
·         Leukosit                : 10.800 /mm3 ( 4000 – 11.000 /mm3 ).
·         LED                      : 25 mm/jam I,  43 mm/jam II.
·         Waktu Pendarahan: 1’ 30”            ( 1 – 3 menit ).
·         Waktu Pembekuan: 5’ 15”            ( 4 – 9 menit ).
b)      Pengobatan.
Post Ops Haemorrhoid.
·         Ardium 3x1 tab. ( 10 hari )
·         Cefotaxim 2x1 gram.
·         Antrain 3x1 amp.
·         Kalnex 3x1 amp.




ANALISA DATA



No


Data

Masalah

Etiologi
1.
Tanggal
DO :
·         TTV : TD : 110/80 mmHg.
N : 80 x/m.
R : 20 x/m.
S : 36 ‘C.
·         Px tampak meringis karena nyeri.
·         Adanya pendarahan pada saat BAB.
·         Adanya benjolan pada anus.
DS  :
·         Px mengeluh nyeri saat BAB.
·         Px mengatakan adanya darah yang keluar saat BAB.
·         Px mengeluh adanya benjolan pada anus.

Nyeri pada anus.
Peradangan dan benjolan pada anus.
2.
Tanggal
DO :
·         Px terlihat kesakitan dan meringis.
·         Tampak kemerahan pada daerah post ops.
DS  :
·         Px mengeluh kesakitan dan nyeri.
·         Istri px mengatakan bahwa suaminya berusaha menahan sakit dan nyeri.

Nyeri pada anus.
Luka post ops haemorrhoid




PROSES KEPERAWATAN



No
Diagnosa
Keperawatan

Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1.
Tanggal 12 – 8 – 2002.
Nyeri pada anus         B. D peradangan dan benjolan pada anus.
DO :
·         TTV :
TD : 110/80 mmHg.
N : 80 x/m.
R : 20 x/m.
S : 36 ‘C.
·         Px tampak meringis karena nyeri.
·         Adanya pendarahan pada saat BAB.
·         Adanya benjolan pada anus.
DS  :
·         Px mengeluh nyeri saat BAB.
·         Px mengatakan adanya darah yang keluar saat BAB.
·         Px mengeluh adanya benjolan pada anus.

Rasa nyeri berkurang / hilang dalam 3 hari perawatan.
KE :
1)      Tidak ada peradangan dan benjolan pada anus.
2)      Px tidak meringis lagi.
3)      Tidak ada pendarahan saat BAB.

1)      Kaji penyebab nyeri.
2)      Monitor TTV.
3)      Lakukan tehnik distraksi.
4)      Anjurkan untuk relaksasi.
5)      Anjurkan untuk istirahat.
Kolaborasi :
1)      Beri obat analgetik.
1)      Untuk menentu kan intervesi selanjutnya
2)      Untuk mengetahui keadaan px.
3)      Untuk mengura ngi rasa nyeri.
4)      Untuk mengura ngi rasa nyeri.
5)      Membantu mengura ngi rasa nyeri.
Kolaborasi :
1)      Untuk menghi langkan nyeri


No
Diagnosa
Keperawatan

Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasional
2.
Tanggal
Nyeri pada anus     B. D luka post ops haemorrhoid.
DO :
·         Px terlihat kesakitan dan meringis.
·         Tampak kemerahan pada daerah post ops.
DS  :
·         Px mengeluh kesakitan dan nyeri.
·         Istri px mengatakan bahwa suaminya berusaha menahan sakit dan nyeri.

Rasa sakit dan nyeri berkurang / hilang dalam 3 hari perawatan.
KE :
1)      Luka post ops sembuh.
2)      Px tidak kesakitan dan tidak meringis lagi.
3)      Tidak ada kemerahan pada daerah post ops.
1)      Kaji penyebab nyeri.
2)      Lakukan tehnik distraksi.
3)      Anjurkan untuk relaksasi.
4)      Anjurkan untuk istirahat.
5)      Berikan posisi yang nyaman.
Kolaborasi :
1)      Beri anti biotik.

1)      Untuk menentu kan intervesi selanjutnya
2)      Untuk mengura ngi rasa nyeri.
3)      Untuk mengura ngi rasa nyeri.
4)      Membantu mengura ngi rasa nyeri.
5)      Mengura ngi tekanan ke daerah post ops agar px merasa nyaman.
Kolaborasi :
1)      Untuk mencegah terjadinya infeksi yang meluas.

No
Implementasi
Evaluasi
1.
Tanggal 13 – 8 – 2002. ( 09.00 )
1)      Mengkaji penyebab nyeri.
2)      Memonitor TTV.
3)      Melakukan tehnik distraksi.
4)      Menganjurkan untuk relaksasi.
5)      Menganjurkan untuk istirahat.
Kolaborasi :
1)      Memberi Antrain dan Ardium tab.
Tanggal 15 agusutus 2002. ( 08.30 )
S          :
·         Px masih mengeluh nyeri.
O         :
·         Px terlihat meringis.
·         TTV : TD : 100/60 mmHg.
N : 80 x/m.
R : 20 x/m.
S : 36,2 ‘C.
A         :
·         Masalah belum teratasi.
P          :
·         Intervensi dilanjutkan.

Tanggal 17 agustus 2002. ( 13.30 )
S          :
·         Px hanya mengeluh sedikit nyeri.
O         :
·         Px tampak baik-baik saja.
A         :
·         Masalah sebagian teratasi.
P          :
·         Intervensi dilanjutkan

2.
Tanggal 16 – 8 – 2002. ( 09.00 )
1)      Mengkaji penyebab nyeri.
2)      Melakukan tehnik distraksi.
3)      Menganjurkan untuk relaksasi.
4)      Menganjurkan untuk istirahat.
5)      Memberikan posisi yang nyaman.
Kolaborasi :
1)      Memberi Cefotaxim dan kalnex.



0 komentar