KONSEP DASAR KONTRASEPSI SUNTIKAN DEPO PROGESTIN
edited by Muhammad Imron S.Kep,Ns
Infuset - KONSEP DASAR KONTRASEPSI SUNTIKAN DEPO PROGESTIN edited by Muhammad Imron S.Kep Ns
A. Pengertian
1.Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya itu dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanent (Saifuddin, 2011).
2. Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sp3rma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang dengan sel sp3rma tersebut (BKKBN,2011).
3. KB suntik Depo Progestin adalah cara mencegah terjadinya kehamilan dengan menyuntikan hormon progesteron secara Intramuskular (IM) yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan berhubungan suami istri serta tidak mengganggu produksi ASI ( Sri Handayani, 2010).
B. Jenis Kontrasepsi Depo Progestin
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu:
1. Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo Provera), mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskuler (di daerah bokong).
2. Depo Noretisteron Enatat (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg Noretindron Enatat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara di suntik intramuskuler (Saifudin, 2011).
C. Profil Kontrasepsi Suntik Progestin
1. Sangat efektif.
2. Aman.
3. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi.
4. Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan.
5. Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI (Saifudin, 2011).
D. Cara Kerja
1. Mencegah ovulasi.
2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sp3rma.
3. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi.
4. Menghambat proses transportasi gamet oleh tuba (Manuaba, 2010).
E. Efektifitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikanya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan (Manuaba, 2010).
F. Keuntungan
1. Sangat efektif.
2. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
4.Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.
5. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
6. Sedikit efek samping.
7. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
8. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause.
9. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
10. Menurunkan kejadian penyakit jinak payu_dara.
11. Mencegah beberapa penyebab radang panggul.
12. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell) (Saifudin, 2011).
G. Keterbatan
1. Sering ditemukan gangguan haid seperti:
a. Siklus haid yang memendek atau memanjang
b. Perdarahan yang banyak atau sedikit
c. Perdarahan tidak teratur atau spotting
d. Tidak haid sama sekali
2. Klien sangat tergantung pada tempat, sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan)
3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
4. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
5. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular sek_sual, hepatitis B virus atau infeksi HIV.
6. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.
7. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan/kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan).
8. Terjadi perubahan lipid serum pada penggunaan jangka panjang.
9. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas).
10. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada organ intim, menurunkan hasrat, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervositas, jerawat (Saifudin, 2011).
H. yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntik Progestin Menurut Saifudin, (2011), yaitu:
1. Usia reproduksi.
2. Nulipara dan yang telah memiliki anak.
3. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi.
4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
6. Setelah abortus atau keguguran.
7. Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi.
8. Per0kok.
9. tekanan darah rendah
10. Menggunakan obat untuk epilepsy (feniton dan barbiturate) atau obat tuberculosis (rifampisin)
9. tekanan darah rendah
10. Menggunakan obat untuk epilepsy (feniton dan barbiturate) atau obat tuberculosis (rifampisin)
11. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen.
12. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi yang mengandung estrogen.
13. Anemia defisiensi besi.
14. Mendekati usia menoupose yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
I. Yang Tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin Menurut saifudin, (2011) yaitu:
1. Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran).
2.Perdarahan pervagin@m yang belum jelas penyebabnya.
3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea.
4. Menerima kanker payud@ra atau riwayat kanker payudar@.
5. Diabetes melitus disertai komplikasi.
J. Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin Menurut Saifudin, (2011) yaitu:
1. Setiap saat hamil selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil.
2. Mulai hari pertama sampai hari ke 7- siklus haid.
3. Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan saja ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakuan hubungan suami istri.
4. Ibu yang menggunakan kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya secara benar dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya.
5. Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin mengganti dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan sebelumnya.
6. Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantikanya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, asal ibu tersebut tidak hamil, dan pemberianya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke 7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan suami istri.
7. Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke -7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke-7 siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
8. Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikkan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan suami istri.
K. Cara Penggunaan Kontrasepsi Progestin Menurut Saifudin, (2011) yaitu:
1. Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan intramuskuler dalam di daerah pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif. Suntikan diberikan setiap 90 hari. Pemberian kontrasepsi suntikan Norisetrat untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu. Mulai dengan injeksi kelima diberikan setiap 12 minggu.
2. Bersihkan kulit yang akan di suntik dengan kapas alkohol yang di basahi oleh etil/isopropyl alkohol 60-90 %. Biarkan kulit kering sebelum disuntik. Setelah kulit kering baru disuntik.
3. Kocok dengan baik, dan hindarkan gelembung-gelembung udara. Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan. Bila terdapat endapan putih pada dasar ampul, upayakan menghilangkanya dengan menghangatkan.
L. Informasi Lain yang Perlu Disampaikan
1. Pemberian kontrasepsi suntikan sering menimbulkan gangguan haid (amenorea). Gangguan haid ini biasanya bersifat sementara dan sedikit sekali mengganggu kesehatan.
2. Dapat terjadi efek samping seperti peningkatan berat badan, sakit kepala, nyeri payudar@. Efek-efek samping ini jarang, tidak berbahaya dan cepat hilang.
3. Karena terlambat kembalinya kesuburan, penjelasan perlu diberikan pada perempuan usia muda yang ingin menunda kehamilan, atau bagi ibu yang merencanakan kehamilan berikutnya dalam waktu dekat.
4. Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang. Haid baru datang kembali pada umumnya setelah 6 bulan. Selama tidak haid tersebut dapat saja terjadi kehamilan. Bila setelah 3-6 bulan tidak juga haid, klien harus kembali ke tempat pelayanan kesehatan untuk dicari penyebab tidak haid tersebut.
5. Bila klien tidak dapat kembali pada jadwal yang telah ditentukan, suntikan dapat diberikan 2 minggu sebelum jadwal. Dapat juga suntikan diberikan 2 minggu setelah jadwal yang ditetapkan, asal saja tidak terjadi kehamilan. Klien tidak dibenarkan melakukan hubungan suami istri selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lainya selama 7 hari. Bila perlu dapat juga menggunakan kontrasepsi darurat.
6. Bila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil (Saifudin, 2011).
M. Peringatan Bagi Pemakai Kontrasepsi Progestin
1. Setiap terlambat haid, harus dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan.
2. Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan ektopik terganggu.
3. Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi.
4. Sakit kepala migrain, sakit kepala berulang yang berat, kaburnya penglihatan.
5. Perdarahan berat yang 2 kali lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam satu periode masa haid.
Bila terjadi hal-hal yang disebutkan di atas, hubungi segera tenaga kesehatan atau klinik (Saifudin, 2011).
N. Instruksi bagi klien
Klien harus kembali ke tempat pelayanan kesehatan atau klinik untuk mendapatkan suntikan kembali setiap 12 minggu untuk DMPA atau setiap 8 minggu untuk Noristerat (BKKBN, 2011).
O. efek samping dan cara penanganan
0 komentar
Post a Comment