LAPORAN PENDAHULUANCA. MAMAE
By.Muhammad Imron,S.Kep,Ns
LP CA MAMAE
1. Pengertian
Kanker
payudara adalah suatu proses pertumbuhan
sel-sel jaringan payudara yang bersifat abnormal dan virulen (ganas).
Khususnya mengenai buah dada, paling banyak diderita oleh wanita setelah kanker
kandungan.
2. Etiologi
Kanker payudara paling banyak diderita oleh “hight risk
person” (resiko tinggi) yaitu:
1)
Wanita berumur 50 tahun dan tidak mempunyai anak.
2)
Wanita yang melahirkan anak pertama diatas umur 30
tahun.
3)
Mereka yang mempunyai riwayat keluarganya kanker payudara.
4)
Menopause pada umur tua , awal haid pada usia yang
sangat muda , peningkatan hormon estrogen.
5)
Wanita yang tidak mau menyusui anaknya.
6)
Wanita yang menderita kista pada payudara tapi bersifat
jinak.
7)
Pemakaian hormon estrogen dalam jangka panjang.
3. Patofisiologi
Kanker payudara berasal dari jaringan epitel dan paling
sering terjadi pada sistem duktal. Mula-mula terjadi hiperplasila sel-sel dan
perkembangan sel-sel atipik , sel-sel ini berlanjut menjadi karsinoma insitu
dan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan waktu 7 tahun untuk tumbuh dari
sebuah sel tunggal sampai menjadi masa yang cukup besar untuk dapat teraba (
kurang lebih berdiameter 1 cm ). Pada ukuran itu sekitar seperempat dari kanker
payudara yang telah bermetastasis.
Karsinoma payudara bermetastasis dengan penyebaran lansung
kejaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah , tulang
( terutama tengkorak, vertebra, panggul
) dan hati.
●
Penyebaran :
1)
penyebaran lokal akan menyebabkan serosi kulit.
2)
Penyebaran limfatik akan menuju kelenjar limfe
khususnya.
3)
Penyebaran lewat darah biasanya terjadi belakangan dan
akan menyebar ke paru-paru, hati dan tulang.
4. Tanda dan Gejala:
1)
Adanya benjolan pada payudara dan teraba jelas.
2)
Adanya tumor / gumpalan – gumpalan keras yang melekat
pada jaringan dan disekitar payudara .
3)
Adanya perasaan agak berat pada puting susu.
4)
Terjadinya penarikan puting susu kedalam.
5)
Kelenjar disela diketiak membesar dan akhirnya timbul
koreng pada buah dada yang tidak sembuh-sembuh.
5. Pemeriksaan Penunjang / Diagnostik.
Pemeriksaan laboratorium:
1)
Kimia darah.
2)
Hematologi.
3)
Urinalis.
6. Penatalaksanaan Medis.
●
Pengangkatan melalui operasi.
●
Helathane / ACC.
●
Penthotal.
●
Ampicilin.
●
Sulfas Akrofin.
●
Pethidine.
7. Dignosa Keperawatan dan Intervensi.
1)
Gangguan rasa nyaman, nyeri s.d
adanya ulkus pada payudara kiri.
Intervensi:
●
Kaji penyebab rasa nyeri dan intensitas nyeri.
●
Atur posisi senyaman mungkin.
●
Jaga kebersihan ulkus pada payudara kanan
Kolabarasi:
●
Beri obat antibiotik dan analgetik
2)
Gangguan pola tidur
s.d nyeri pada ulkus pada payudara.
Intervensi:
●
Kaji penyebab terganggunya tidur klien.
●
Atur posisi senyaman mungkin.
●
Berikan suasana yang nyaman bagi klien.
3)
Gelisah s
.d pengaruh negatif oparasi.
Intervensi:
●
Berikan kesempatan klien mengutarakan kekhawatirannya.
●
Beri kepastian bahwa operasi merupakan hal yang baik
daripada tidak operasi.
●
Beri penjelasan tentang persiapan operasi dan hal – hal
yang baik setelah operasi.
4)
Gangguan konsep diri: perubahan gambaran diri b. d
adanya ulkus pada payudara.
Intervensi:
●
kaji kebutuhan dan aktivitas klien.
●
Beri pujian yang positif bila klien mengalami kemajuan
dalam program pengobatan.
8. Daftar pustaka.
Mansjoer, Arif dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid 2. Jakarta: Media
Aesculapius.
Koestedya, Prof. Dr. R. Soemarto, Prof. Dr. Hr. Diagnosa penyakit kanker dan cara
pananggulangannya. Bandung : Alumni 1984.
Robert Priharjo. Pengkajian
Fisik Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
0 komentar
Post a Comment