loading...

Sunday, December 6, 2020

12 Tips Menjawab Soal Uji Kompetensi Perawat Menurut Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Ristekdikti

12 Tips Menjawab Soal Uji Kompetensi Perawat Menurut Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Ristekdikti




Infusetblog - Menjawab soal uji kompetensi perawat tentu tidak bisa asal sembarang jawab. Karena menurut admin blog, soalnya sungguh sangat menjebak. Semua jawaban biasanya betul semua, dan kita harus memilih yang paling tepat atau yang didahulukan. Lebih tepatnya yang menjadi prioritas utama. Berikut tips menjawab soal uji kompetensi perawat menurut Ristekdikti

Menghadapi ujian, peserta harus tetap tenang, fokus dan percaya diri. Awali dengan doa sebelum mengerjakan soal. Jangan berpikir apa yang tidak bisa, tapi 
pikirkan bahwa, Saya bisa. Berikut ini adalah beberapa cara praktis atau tips mengerjakan soal uji kompetensi nasional.

1. Prioritaskan jawab soal yang mudah, jangan terpaku pada soal yang sulit. Namun pada akhir waktu ujian, pastikan semua soal dijawab dengan menggunakan logika umum. Jawaban benar nilai positif 1 dan tidak ada nilai negatif (pengurangan) untuk jawaban yang salah, maka isi semua jawaban soal.

2. Baca dengan cepat setiap kata (skimming). Kecepatan membaca ideal untuk ujian nasional adalah 300 kata per menit. Lebih cepat lebih baik. Jika dengan skiming belum bisa dipahami, baca setiap kata penting (scanning) dan buatlah analisa dan keputusan hanya berdasarkan data dan pertanyaan yang tertulis saja. Hindari bercampurnya data dan asumsi dalam menjawab soal.

3. Waktu rata-rata yang digunakan untuk 
menjawab soal adalah 60 detik. Perhatikan waktu yang tersisa untuk memilih soal yang bisa dikerjakan dengan baik. Secara umum 60 detik dinggap waktu yang cukup untuk mengerjakan satu soal. Jangan tergesa-gesa, fokus pada jawaban soal.

4. Pahami struktur soal. Struktur soal terdiri atas : vignette atau kasus dilanjutkan 
dengan pertanyaan dan diakhiri dengan 5 pilihan jawaban (a, b, c, d, e). Dalam soal uji kompetensi nasional, hanya disediakan hanya 1 PILIHAN jawaban benar. Berbeda dengan soal pada umumnya, dalam pilihan jawaban TIDAK ADA semua jawaban benar atau bukan salah satu jawaban diatas.

5. Vignette biasanya berisi kasus klinis. Perhatikan 3 hal penting: keluhan utama yang ditampilkan, data klinis yang disajikan dan tempat pelayanan yang terjadi dalam kasus tersebut. Kemampuan menghubungkan 3 hal penting tersebut dapat membantu mengarahkan untuk mengelimininasi empat pengecoh (distractor) dan mencari satu pilihan jawaban yang paling tepat.

6. Yang perlu diingat, semua pilihan jawaban adalah homogen, tidak ada yang tampak mencolok salah atau berbeda. Pilihan hanya dari rentang dari kurang tepat hingga sangat tepat, atau rentang baik dan sangat baik. Pengecoh dibuat berdasarkan kenyataan lapangan. Ketepatan pilihan jawaban sangat dipengaruhi oleh pemahaman teori dan kata kunci.

7. Perhatikan kata-kata kunci dalam pertanyaan, seperti diagnosa prioritas atau prioritas diagnosa, prioritas tindakan, tindakan terpenting atau tindakan prioritas. Bentuk lain bisa berupa kata-kata seperti 
tindakan pertama, tindakan awal, tindakan segera, segera, awalnya, pertama, atau prioritas. Kata-kata kunci ini adalah modal untuk fokus memilih jawaban yang semua tampak benar. 

8. Bacalah setiap pilihan jawaban yang tersedia sebelum menjawab. Eliminasi atau abaikan pilihan jawaban yang salah atau tidak mungkin. Fokuskan logika pada jawaban yang mungkin berdasarkan pada kata penting dalam vignette dan kata kunci pertanyaan. Bila tidak yakin, baca ulang pertanyaan sebelum memutuskan pilihan.

9. Dasar pilihan jawaban disesuaikan dengan keadaan atau setting kasus dalam vignette. 

- Prinsip umum adalah sesuai dengan 
teori keperawatan (bio-psiko-sosial-spriritual) dari klien yang digambarkan dalam vignette. Prinsip ini bergantung juga pada banyak hal, misalnya setting pelayanan.

- Bila setting atau lokasi kejadian kasus berupa kegawatdaruratan, maka cara umum memilih prioritas berdasarkan masalah ABC (airway, breathing, circulation). Perkecualian pendekatan ABC untuk algoritma Bantuan Hidup Dasar yang CAB, berdasarkan katagori triase yang berlaku (merah, kuning, atau hijau) atau masalah ethik keperawatan.

- Bila kejadian kasus dalam vignette di ruang rawat atau non gawat darurat, hirarki kebutuhan Maslow (fisiologis, rasa aman, kasih sayang hingga aktualisasi diri) dapat dijadikan acuan memilih jawaban yang benar. Dalam memilih kebutuhan fisiologis 
(berlaku juga dalam setting gawat darurat) juga terdapat prioritas yang harus ditetapkan. 

+ Prioritas utama atau terpenting. Misalnya adalah diagnosa, maka pilihlah yang paling penting, paling mengancam kehidupan. Intervensi juga merupakan yang paling penting, berdampak besar dan atau bisa 
mencegah timbulnya masalah lain. 

+ Prioritas waktu. Misalnya adalah tindakan, maka pilihlah sesuai dengan kata kunci yang terdapat dalam pertanyaan. Jika ditanyakan prioritas pertama, maka carilah jawaban yang menunjukan bahwa tindakan tersebut harus dilakukan pertama kali sebelum tindakan lain, bahkan yang tindakan terpenting lain memerlukan tindakan tersebut dilakukan terlebih dahulu. Namun jika pertanyaan berfokus pada tindakan utama, maka pilihlah hal terpenting yang harus dilakukan sesuai kebutuhan kasus dalam vignet. 

- Kasus komunitas, manajemen, etik dan hukum atau pengembangan profesionalisme tidak dapat menggunakan pendekatan kasus klinis gawat darurat dan ruang rawat. Pendekatan logika umum dapat digunakan jika logika secara teoritis tidak dikuasai. 

10. Selanjutnya, diperlukan pengetahuan kisi kisi atau proporsi soal di bab III dan lingkup dan materi sub bidang keilmuan di bab IV. Bacalah materi hingga selesai dari topik, sub topik dan elemen hingga mengerti dan benar-benar paham. Bacalah buku sumber yang dimiliki untuk memahami topik atau sumber rujukan lain.

11. Pada setiap sub bidang ilmu, contohnya 
keperawatan gawat darurat terdapat contoh soal. Kerjakanlah soal tersebut dengan tips nomor 2-9 diatas tanpa melihat pembahasan soal dan kunci jawaban. 

12. Pahami pembahasan. Jika belum mengerti, baca kembali buku sumber yang disarankan. Jika buku sumber sudah memahami namun jawaban belum sesluai dengan kunci, baca kembali tips no 3-9 diatas.

Itulah 12 Tips Menjawab Soal Uji Kompetensi Perawat menurut Ristekdikti, semoga bermanfaat


0 komentar